Sabtu, 22 November 2014

PERKEMBANGAN TERAKHIR DALAM ETIKA BISNIS DAN PROFESI

1.   PENGERTIAN ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI
Pengertian Etika Bisnis
          Pengertian etika dan bisnis adalah Ilmu yang mempelajari mengenai aturan atruran , norma-noma serta penilaian-penilaian  yang mengatur tingkah laku manusia baik maupun buruk dan benar atau salah berkaitan dengan hak dan kewajiban manusia dalam hal mengerjakan aktivitas untuk mendapatkan keuntungan/laba.
          Jika moral merupakan sesuatu yang mendorong untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai patokan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi.
          Etika di dalam bisnis tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait. Dunia bisnis, yang tidak ada menyangkut hubungan antara pengusaha dengan pengusaha, tetapi mempunyai kaitan secara nasional bahkan internasional. Tentu hal ini, untuk mewujudkan etika dalam berbisnis perlu pembicaraan yang transparan antara semua pihak, baik pengusaha, pemerintah, masyarakat maupun bangsa lain. Jadi, untuk menghasilkan suatu etika didalam berbisnis yang menjamin adanya kepedulian antara satu pihak dan pihak lain tidak perlu pembicaraan yang bersifat global yang mengarah kepada suatu aturan yang tidak merugikan siapapun dalam perekonomian.

Pengertian Etika Profesi
         profesi adalah suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan memiliki keahlian saja belum cukup, perlu memiliki penguasaan sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antar teori dan praktek pelaksanaan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa etika profesi dalah keterampilan seseorang dalam suatu pekerjaan utama yang diperoleh dari jalur pendidikan atau pengalaman dan dilaksanakan secara kontinu yang merupakan sumber utama untuk mencari nafkah.

2. PERKEMBANGAN ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI

Perkembangan Etika Bisnis
          Sepanjang sejarah, kegiatan perdagangan bisnis tidak pernah luput dari sorotan etika. Sejak manusia terjun dalam perniagaan, bahwa kegiatan ini tidak terlepas dari masalah etis.
     Misalnya, sejak manusia berdagang tentang kemungkinan penipuan dengan mempermainkan timbangan. menurut pengukuran berat yang tidak benar, berlaku tidak etis. Aktivitas perniagaan selalu berhubungan dengan etika, asrtinya selalu harus mempertimbangkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Perkembangan Etika Profesi
          Penegakan etika profesi saat ini menjadi suatu hal yang mendesak. Kemungkinan penuntutan lewat jalur hukum harus diatur, sehingga proses pertanggungjawaban bisa dipilahkan ke profesi dan masyarakat. Selama ini, tuntutan dibatasi oleh profesi, dalam artian sepanjang aturan profesi dipatuhi maka akuntan dianggap sudah memenuhi kewajiban baik secara profesi maupun kemasyarakatan.
          Hal ini telah dinilai tidak wajar, sehingga masyarakat menuntut, khususnya terkait dengan likuidasi perbankan, agar akuntan pemeriksa bisa dituntut di jalur hukum. Profesionalisme profesi yang dalam hal ini terkait dengan kejujuran, keahlian, dan pribadi telah dituntut untuk dapat dibawa sebagai kredibilitas profesi di mata prosedur hukum masyarakat.

3. SYARAT-SYARAT ETIKA BISNIS, SASARAN DAN RUANG LINGKUP ETIKA BISNIS DAN FAKTOR PENDUKUNG IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS

Syarat-Syarat Etika Bisnis
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah:
1)    Pengendalian diri
    Artinya, pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing 
    untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
2)    Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
     Pelaku bisnis dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, tanggung jawab sosial .
3)  Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan 
    informasi dan teknologi harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan
    tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.
4)  Menciptakan persaingan yang sehat
    untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, antara pelaku bisnis besar dan  golongan menengah 
    kebawah, mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya.
5) Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
    Dunia bisnis perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang (going concern).

Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis
1)   Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip , kondisi dan masalah yang terkait dengan 
     praktek bisnis yang baik
2)  Menyadarkan masyarakat (stake holder)  terdiri dari konsumen (end user), karyawan , pemasok/mitra 
    bisnis, investor dan lingkungan (penduduk disekitar ) akan hak mereka
3) Menilai  sistem ekonomi disuatu wilayah sesuai dengan etika bisnis apakah masih ada praktek monopoli, 
   oligopoli, money loundring, insider trading, black market, dll.

Faktor Pendukung Implementasi Etika Bisnis
1)    Adanya kepedulian terhadap mutu kehidupan kerja oleh manajer .
2)    Adanya “Trust Crisis” dari publik kepada perusahaan.
3)    Mulai diterapkan punishment yang tegas terhadap skandal bisnis oleh pengadilan.
4)    Adanya peningkatan kekuatan control dari LSM
5)    Tumbuhnya kekuatan publisitas oleh media.

4. KARAKTERSITIK PROFESI DAN TUJUAN KODE ETIK PROFESI, SERTA PRINSIP ETIKA PROFESI
Karakteristik Profesi
1)  Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis
    Professional mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki keterampilan berdasarkan pada  
    pengetahuan dan diterapkan dalam praktik.
2)  Assosiasi professional
    Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya,
3)  Pendidikan yang ekstensif
     Profesi yang prestisius  memerlukan pendidikan jenjang  tinggi.
4)    Ujian kompetensi
     Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang  
     menguji terutama pengetahuan teoritis.
5)   Pelatihan institusional
    Mengikuti pelatihan institusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum   
    menjadi anggota penuh organisasi.

Tujuan Kode Etik Profesi :
1)    Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2)    Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3)    Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4)    Untuk meningkatkan mutu profesi.
5)    Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6)    Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

Prinsip Etika Profesi

Tanggung Jawab
Ø Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
Ø Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada    
    umumnya.
Keadilan
Ø Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi 
   haknya.
Otonomi
Ø Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan 
   dalam menjalankan profesinya

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR DARI ETIKA BISNIS DAN PROFESI
            Etika bisnis mencapai status ilmiah dan akademis dengan identitas sendiri, pertama kali di amerika srikat pada tahun 1970-an Untuk memahami perkembangan etika bisnis De George membedakannya 5 periode :

1)    Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas kegiatan niaga . Pada masa ini masalah moral disekitar ekonomi dan bisnis disoroti dari sudut pandang teologi.
2)    Masa Peralihan: tahun 1960-an
pada saat ini disebut sebagai persiapan langsung bagi timbulnya etika bisnis. Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Pada saat ini juga timbul anti konsumerisme. Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan memasukan mata kuliah baru ke dalam kurikulum dengan nama busines and society and coorporate sosial responsibility, walaupun masih menggunakan pendekatan keilmuan yang beragam minus etika filosofis.
3)    Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
Dua faktor yang mendorong kelahiran etika bisnis pada tahun 1970-an yaitu: sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah etis disekitar bisnis dan etika bisnis sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang  sedang meliputi dunia bisnis. Pada saat ini mereka bekerja sama khususnya dengan ahli ekonomi dan manejemen dalam meneruskan tendensi etika terapan. Norman E. Bowie menyebutkan bahwa kelahiran etika bisnis ini disebabkan adanya kerjasama interdisipliner, yaitu pada konferesi perdana tentang etika bisnis yang diselanggarakan di universitas Kansas

4)    Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an
Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Hal ini pertama-tama ditandai  banyaknya perguruan tinggi di Eropa Barat yang mencantumkan mata kuliah etika bisnis. Pada taun1987 didirkan pula European Ethics Nwork (EBEN) yang bertujuan menjadi forum pertemuan antara akademisi dari universitas, sekolah bisnis, para pengusaha dan wakil-wakil dari organisasi nasional dan internasional.

5)    Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin , ASIA, Eropa Timur dan kawasan dunia lainnya. Di Jepang yang aktif melakukan kajian etika bisnis adalah institute of moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi. Di india etika bisnis dipraktekan oleh manajemen center of human values yang didirika oleh dewan direksi dari indian institute of manajemen di Kalkutta tahun 1992. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.

Sumber :









Tidak ada komentar:

Posting Komentar