Sabtu, 04 April 2015

PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN



PEMBUATAN MODEL USAHA
Penentuan model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama :
1.      Mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan dimasa depan
2.      Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut
3.      Mengembangkan sumber-sumber data untuk mendukung pilihan-pilihan strategis
4.      Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan yang spesifik.

ALAT PERENCANAAN
Suatu sistem dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi pasar. Baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan  untuk mengenali dan mendayagunakan produk baru dan kesempatan pasar.
            Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP.  Analisis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi  yang dapat dijalankan.
            Alat keputusan yang saat ini digunakan dalam sistem perencanaan strategi seluruhnya bergantung pada kualitas informasi tentang lingkungan internal dan eksternal suatu perusahaan.

PENGANGGARAN MODAL
            Keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan multinasional. Investasi asing langsung umumnya melibatkan sejumlah besar modal dan prospek yang tidak pasti. Risiko investasi diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit dan senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang diusulkan, analisis anggaran modal membantu untuk memastikan bahwa rencana strategis layak didanai dan menguntungkan.
            Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan struktur modal yang optimum dari suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu perusahaan, dan mengevaluasi alternatif  investasi berdasarkan kondisi ketidakpastian.
Adaptasi (penyesuaian) oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran; (1) menentukan  pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional, (2) mengukur ekspektasi arus kas, dan (3) menghitung biaya modal perusahaan multinasional.

SUDUT PANDANG HASIL KEUANGAN
Manjer keuangan internasional mengevaluasi ekspektasi tingkat pengembalian investasi dari sudut pandang proyek luar negeri atau dari sudut pandang induk perusahaan,  Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda  secara signifikan karena beberapa hal seperti :
1.      Pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal
2.      Biaya izin, royalti dan pembayaran lain yang merupakan  laba bagi induk perusahaan namun          merupakan beban bagi anak perusahaan.
3.      Perbedaan laju inflasi nasional
4.      Perubahan kurs valuta asing
5.      Perbedaan pajak.
            Jika suatu investasi asing tidak menjanjikan pengembalian yang telah disesuaikan risiko yang nilainya lebih tinggi dari pengembalian yang diperoleh dari pesaing lokal, maka pemegang saham induk perusahaan akan lebih baik untuk berinvestasi langsung di perusahaan lokal.

MENGUKUR EKSPEKTASI PENGEMBALIAN
            Mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal yang menantang. Misalkan untuk keperluan diskusi semata, unit operasi manufaktur Daimler-Chrysler di AS sedang mempertimbangkan untuk membeli 100 kepemilikan fasilitas manufaktur di Rusia. Induk Perusahaan AS akan mendanai setengah dari investasi tersebut dalam bentuk uang tunai dan peralatan, sisanya akan di danai oleh pinjaman bank lokal dengan tingkat suku bunga pasar yang berlaku. Fasilitas Rusia tersebut akan mengimpor setengah dari bahan mentah dan komponennya dari induk perusahaan AS dan akan mengekspor setengah dari hasil produksinya ke Hungaria. Untuk mengembalikan dana kepada Induk perusahaan, fasilitas Rusia akan membayar lisensi, royalty untuk penggunaan paten induk perusahaan, dan imbalan jasa teknis untuk jasa manajemen yang diterima. Laba dari fasilitas Rusia akan dikirimkan kepada induk perusahaan sebagai deviden.

BIAYA MODAL MULTINASIONAL
            Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate) ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan sebagai berikut :
Ka : rata-rata tertimbang biaya modal (setelah pajak)
Ke : biaya ekuitas                                  D   : nilai utang perusahaan
Ki  : biaya utang sebelum pajak S    : nilai struktur modal perusahaan (E+D)
E    : nilai ekuitas perusahaan                T    : tarif pajak marginal
           
Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan deviden. Dengan mengasumsikan D1 = ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode . Po = harga pasar kini saham pada awal periode dan g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas, ke hitung sebagai berikut ke = D1/Po + g.

SISTEM  INFORMASI MANAJEMEN
            Penyusunan sistem informasi seluruh dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategu perusahaan.
Isu Yang Berkaitan Dengan Sistem
            Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh keadaan geografi, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antara manajer operasi lokal dengan manajemen kantor pusat.
            Contoh yang lain, kebutuhan informasi para perencana keuangan regional atau perusahaan berupa baik data operasi maupun lingkungan. Informasi yang dibtuhkan dari akuntan manajemen di lapangan bergantung pada seberapa banyak kekuasaan pengambilan keputusan yang dimiliki oleh para manajer lokal. Semakin besar kekuasaan manajer lokal, semakin sedikit informasi yang disampaikan kepada kantor pust.
            Vikram Sethi dan Josep Kath menyebutkan tiga strategi teknologi informasi global, yang masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi multinasional tertentu. Keberhasilan yang dicapai bergantung pada kesesuaian rancangan sistem dengan strategi perusahaan.
Ø  Penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi
Ø  Penyebaran tinggi dengan   sentralisasi yang rendah
Ø  Penyebaran yang tinggi dengan sentralisasi yang tinggi.
            Mungkin tantangan terbesar yang dihadapi oleh spesialis sistem adalah merancang sistem informasi perusahaan yang memungkinkan para manajer keuangan untuk memberikan respon yang tepat terhadap fenomena kompetisi global
            CEO memerlukan sistem informasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan perencanaan, koordinasi, dan pengendalian secara efektif terhadap strategi produksi, pemasaran, dan keuangan diseluruh dunia.
Masalah Informasi
            Akuntansi manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban. Untuk setiap kelompok data yang di sampaikan, manajemen perusahaan harus menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang diperlukan, frekeunsi pelaporan dan biaya serta manfaat penyusunan dan penyampaian tepat waktu.
            Para manajer dilingkungan yang berbeda memiliki perbedaan cara untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah, kerangka waktu keputusan dan bersaing dalam kondisi operasi yang berbeda. Kebutuhan informasi yang berbeda merupakan sebuah konsekuensi langsung. Dengan demikian, timbul suatu masalah yang mendasar bagi perusahaan multinasional. Manajer lokal mungkin memerlukan informasi keputusan yang berbeda dari manajemen kantor pusat.


INFORMASI MANAJEMEN DAN HIPERINFLASI
            FAS No.52  mewajibkan penggunaan metode translasi temporal, ketika melakukan translasi akun-akun perusahaan afiliasi luar negeri yang berada dalam lingkungan berinflasi tinggi. Dalam lingkungan inflasi tinggi, laporan keuangan yang disusun FAS 52 cenderung menimbulkan distorsi realitas melalui :
Ø  Meniali lebih atau menilai kurang pendapatan dan beban
Ø  Melaporkan keuntungan atau translasi yang besar yang sulit untuk diinterpretasikan
Ø  Mendistorsikan perbandingan kinerja antarwaktu
            Kerangka dasar pelaporan yang dibuat penulis dapat mengatasi keterbatasan ini di dasarkan pada asumsi sebagai berikut :
1)      Tujuan manajemen untuk memaksimalkan nilai perusahaan berada dalam asumsi bahwa suatu mata uang dapat mempertahankan nilainya (yaitu mata uang kertas).
2)      Model ini secara implisit juga mengasumsikan bahwa laju inflasi, kurs dan suku bunga berhubungan (asumsi ini tidak terlalu penting dalam usaha ini).

            Suatu kebiasaan pelaporan yang umum dalam akuntansi untuk transaksi mata uang asing adalah dengan mencatat pendapatan dan beban berdasarkan kurs yang terjadi pada tanggal laporan keuangan. Pilihan yang lebih baik adalah dengan mencatat transaksi dalam mata uang lokal berdasarkan kurs pada tanggal pembayaran.
            Dalam sebuah pasar persaingan sempurna, seluruh transaksi dalam mata uang lokal akan dilakukan secara tunai. Dengan adanya inflasi, timbul keuntungan bagi para pembeli untuk menunda pembayaran selama mungkin dan bagi para penjual untuk mempercepat pengumpulan uang.
Pendapatan Penjualan
            Misalkan perusahaan tersebut melakukan penjualan barang dagang senilai TL 2000000 pada bulan 1, dengan berbagai tanggal faktur dan termin pembayaran. Misalkan laporan keuangan disusun setiap bulan, praktik yang konvensional adalah mencatat transaksi penjualan berdasarkan kurs akhir bulan, dan bukan kapan penjualan difaktukan atau kapan pembayaran diterima. Penjualan yang dilaporkan dengan menggunakan kurs akhir bulan adalah TL 2000.0000 /130 =$15.385
            Pertama-tama, asumsikan bahwa penjualan difakturkan pada hari 1 bulan 1, dengan pembayaran yang diterima segera dalam bentuk tunai = TL 2.000.000/TL 100=$20.000. perlakuan konvensional mengukur transaksi pada akhir bulan dan bukan pada saat kas diterima, tetapi dasar ekonomi transaksi tersebut adalah kas yang diterima secara aktual pada tanggal faktur.


Daftar Pustaka
Choi, Frederick D. S., dan Gary K. Meek, “INTERNATIOMAL ACCOUNTING – Akuntansi Internasional”, Buku 2 - Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta, 2005.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar