Nama: Wiwi Wahdatulillah
Npm :
27211461
Kelas : 3EB15
METODE
ILMIAH
PENGERTIAN
METODE ILMIAH
Metode ilmiah adalah proses
keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti
fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya
untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis
tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji
berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Metode
ilmiah merupakan suatu prosedur atau urutan langkah yang harus dilakukan untuk
melakukan suatu proyek ilmiah.
Metode
ilmiah juga dapat didefinisikan sebagai cara menerapkan prinsip-prinsip logis
terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran (Almadk ,1939).
Metode
ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk
melakukan suatu proyek ilmiah (science project).
Metode
ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses
keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti
fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya
untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis
tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji
berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. (wikipedia)
TUJUAN MEMPELAJARI PENULISAN ILMIAH
1. Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam
menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip
yang ada.
2. Untuk mengorganisasikan fakta
3. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang
diatur oleh pertimbangan-
pertimbangan logis.
4. Untuk
mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang
relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan
kesimpulan.
5.
Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan
pengetahuan yang dapat diandalkan.
SIKAP
ILMIAH
Dalam penulisan karya ilmiah,
terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Sikap Ingin
Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada
kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2) Sikap Kritis
Sikap kritis ini terlihat pada
kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya
untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya,
kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3) Sikap Obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada
kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4) Sikap Ingin
Menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk
eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang
baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan
yang dilakukannya.
5) Sikap
Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain
ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya
pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau
pendapat orang lain.
6) Sikap Tekun
Tidak bosan mengadakan
penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak
akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap
hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7) Sikap Terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada
kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang
lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan
orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENULISAN ILMIAH
Karena
metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat
langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap
langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun
langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan Masalah
Berpikir
ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah.
Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan
penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode
ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut,
kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana
mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila
masalahnya sendiri belum dirumuskan?
2. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis
adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian
berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir
ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat
memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali
pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat
penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan
peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini
dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan.
3. Mengumpulkan Data
Pengumpulan
data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam
metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang
sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis
yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode
ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya
sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.
4. Menguji Hipotesis
Sudah
disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu
permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan
sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji
hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun
menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian
hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf
signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan
semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini
dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu
pengujian hipotesis itu sendiri.
5. Merumuskan Kesimpulan
Langkah
paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan
perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang
telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk
kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis
data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap
cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan
temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan
rumusan masalah yang diajukannya.
REFERENSI
http://wikipedia.com